Pages

Search This Blog

Sunday, August 3, 2014

Being "The Chosen Ones" With Your Hijab :)

Masih tertegun dengan foto profil BBM salah seorang temen di SMA 5 dulu. Ga usah ditanya lah ini cewe tomboynya kaya apa dulu. Tasnya slempang, rambutnya sebahu dikuncir seadanya, sepatu kets, ah pokonya ga ada tampang-tampang suka dandan. Malah suatu kali dia masuk kelas dengan muka bonyok. Mukanya babak belur gegara jatoh DI DEKET RUMAH. Entahlah gimana ceritanya ini anak bisa jungkir balik di atas aspal. -_-

Then about 1,5 years ago I found her on BBM, with a display picture of hijab in her. Waktu itu dia masih pake skinny jeans, hoodie, ransel, dll. Masih keliat tomboynya. Tapi beberapa hari lalu, dia pasang foto tampilannya yang lebih baru lagi. Guess what! She covered all of her aurat with long and loose hijab! Malah posenya 'cewe banget' hahaha. Saya sempet komen waktu dia baru aja ngerubah DPnya. "Astiniiii pake rokkkk.. :D" Jawabnya, "Udah lamaaaa." "Ohh udah lama toh," jawab saya. "Aku sekarang pake rok..udah feminin wkwkk." "Alhamdulillah Ya Allah hahaha," kata saya. "Wasyeeeeeeeem wkwkwkk," jawabnya.

 
Ini tersangkanya, yang lagi mudik hehe

Cewe yang tomboy itu sekarang hijabnya malah lebih panjang dari saya. 1000x lebih anggun dan lebih mahal tentunya. Hmm..and yes..no doubt that sometimes Allah works in mysterious ways and who are we to question it? Tiga prinsip yang masih saya pegang :
  • Pertama, hidayah itu dicari, bukan kita yang nunggu datangnya hidayah. Seorang muallaf pun dapet hidayah melalui proses yang panjang, karena mereka berfikir dan ga lelah untuk mencari.
  • Kedua, ga ada istilahnya jilbabin hati dulu, baru jilbabin kepala. Humans are no angels. There's no way we make no mistakes, even hijaber. Hanya saja seringkali seorang hijaber 'dituntut' untuk menjadi malaikat. Padahal engga. Hijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda. Hijab itu pakaian wajib semua muslimah, baik yang akhlaknya baik maupun engga. Sedangkan akhlak tergantung pada pribadi masing-masing. Kalo seorang hijaber ngelakuin dosa ya jangan judge hijabnya. Dasar orangnya aja yang emang kurang bagus akhlaknya. Nah, apa artinya orang itu 'ga boleh' pakai hijab karena berdosa? Ya boleh lah :) Nobody's perfect. Kita ga perlu menjadi seorang yang sempurna untuk mengenakan hijab kok. Tapi proses yang katanya 'jilbabin hati dulu' itu alangkah lebih baik diawali dengan jilbab kepala yang lebih mudah dijalani. Bukankah sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil?
  • Ketiga, ga ada istilahnya juga 'belom siap' berhijab. Lalu pertanyaannya, "Siapnya kapan?" Nah lo, bingung kan jawabnya. Sedangkan kematian juga ga nunggu kita siap kok. Atau mau nunggu ajal datang aja? Hihi. Saat orang lain yang jilbabin kita pake kain kafan, untuk pertama dan terakhir kali?
Jadi, sebelum dijilbabin sama orang lain untuk pertama dan terakhir, let's come to think of it girls. NO MORE REWINDING YOUR LIFE. The good things we do wholeheartedly and sincerely always take longer time, but worth way more than we expected. It's Allah's promise. Be proud of your hijab, because it means that you are "The Chosen Ones". So...nice one, Astono a.k.a Astini! ^_^

No comments:

Post a Comment

< >